-
Ilmu merupakan
kumpulan pengetahuan ilmiah yang didapat melalui langkah-langkah sistematis,
dapat diperiksa, serta dapat ditelaah secara mendalam oleh orang lain.
-
Sistematis artinya,
diperoleh dengan tahapan yang jelas dan merupakan satu kesatuan yang utuh,
sehingga tiap-tiap bagian saling berhubungan
-
Semua bidang ilmu
pengetahuan senantiasa berupaya mengembangkan dan memperkaya pengetahuan yang
telah ada. Hal ini bertujuan agar suatu ilmu dapat menjawab setiap perubahan
dalam bidang kajiannya.
-
Untuk tujuan
tersebut, ilmuwan menggunakan suatu prosedur yang dinamakan metode ilmiah.
-
Menurut Paul B.
Horton, ada beberapa langkah dalam penelitian ilmiah, yaitu sebagai berikut:
1. Merumuskan masalah
2. Meninjau kepustakaan
3. Merumuskan hipotesis
4. Merencanakan desain penelitian
5. Mengumpulkan data
6. Menganalisis data
7. Menarik kesimpulan
Definisi Sosiologi
Secara
singkatnya, sosiologi merupakan suatu kajian drama kehidupan sosial manusia
terutama tentang tindakan-tindakan manusia, baik tindakan individual, tindakan
kelompok, tindakan yang lazim (commonplace)
maupun tindakan yang tidak lazim (unusual).
Pengertian
sosiologi pertama kali ditemukan oleh Auguste Comte (1798-1857). Menurut Comte,
sosiologi berasal dari kata latin socius
yang artinya teman atau sesama dan logos
yang artinya cerita. Sebagai sebuah ilmu sosiologi merupakan pengetahuan
kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat
dikontrol oleh umum.
Menurut Para Tokoh
- Herbert Spencer
Mengemukakan bahwa sosiologi mempelajari tumbuh, bangun,
dan kewajiban masyarakat
-
Emile Durkheim
Menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
fakta-fakta sosial, yaitu fakta-fakta yang berisikan cara bertindak, berpikir
dan berperasaan yang ada di luar individu. Fakta-fakta tersebut mempunyai
kekuatan untuk mengendalikan individu
-
Max Weber
Mengemukakan bahwa sosiologi mempelajari
tindakan-tindakan sosial
- Pitirim A. Sorokin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari:
1.
Hubungan dan
pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial. Misalnya: gejala ekonomi, gejala agama, gejala keluarga, dan gejala
moral
2.
Hubungan dan
pengaruh timbal balik antara gejala sosial dan gejala nonsosial (gejala
biologis, geografis
3.
Ciri-ciri umum dari
semua jenis gejala-gejala sosial lainnya
- Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari
tentang struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan sosial
-
Soerdjono Soekanto
Mengatakan bahwa sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dalam
keseluruhannya dan hubungan-hubungan antara orang-orang dalam masyarakat
Ciri-ciri
Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan
1. Sosiologi bersifat empiris
Sosiologi dalam melakukan kajian tentang masyarakat
didasarkan pada hasil observasi, tidak spekulatif dan hanya menggunakan akal
sehat (commonsense)
2.
Sosiologi bersifat
teoritis
Artinya, ilmu pengetahuan selalu berusaha menyusun
abstraksi atau kesimpulan logis yang bertujuan menjelaskan hubungan sebab
akibat sehingga menjadi suatu teori
3.
Sosiologi bersifat
kumulatif
Bahwa teori sosiologi disusun atas teori-teori yang sudah
ada, atau memperbaiki, memperluas, serta memperkuat teori-teori lama
4. Sosiologi bersifat non-etis
Pembahasan suatu masalah tidak mempermasalahkan baik atau
buruk masalah tersebut, akan tetapi tujuannya untuk menjelaskan fakta tersebut
secara analitis
Hakikat
Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan
1. Sosiologi adalah ilmu sosial, sosiologi mempelajari
gejala kemasyarakatan
2.
Sosiologi bukan
merupakan disiplin ilmu yang normatif, akan tetapi adalah suatu disiplin ilmu
yang kategoris, di mana sosiologi membatasi diri pada “apa yang terjadi dewasa ini” bukan mengenai “apa yang terjadi” atau “apa
yang seharusnya terjadi”.
3.
Dalam penerapannya,
sosiologi dapat digolongkan dalam ilmu murni dan bukan ilmu terapan. Tujuan
dari sosiologi adalah untuk mendpatkan pengetahuan yang sedalam-dalamnya
tentang masyarakat, dan bukan untuk mempergunakan pengetahuan tersebut terhadap
masyarakat
4.
Sosiologi adalah
ilmu pengetahuan yang abstrak, artinya yang menjadi perhatian adalah bentuk dan
pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, dan bukan wujudnya yang
konkret
5.
Sosiologi bertujuan
menghasilkan pengertian dan pola-pola umum manusia dan masyarakat
6.
Merupakan ilmu
pengetahuan yang empiris dan rasional
7. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum, artinya
mempelajari gejala-gejala umum yang ada pada interaksi manusia
Objek Sosiologi
Sosiologi
memfokuskan diri pada hubungan-hubungan antar manusia dan proses yang timbul
dari hubungan-hubungan tersebut di dalam masyarakat. Masyarakat sebagai objek
studi sosiologi menunjuk pada sejumlah manusia yang telah sekian lama hidup
bersama dan mereka menciptakan berbagai peraturan pergaulan hidup sehingga
membentuk kebudayaan.
Dari
segi material, objek studi sosiologi adalah manusia. Sedangkan dari segi formal
(sudut pandang ilmu itu sendiri), sosiologi memandang manusia sebagai
perwujudan hubungan sosial antarmanusia serta proses yang timbul dari hubungan
sosial dalam masyarakat sehingga membentuk struktur sosial.
Untuk
mengetahui apa saja yang merupakan pokok bahasan sosiologi, lebih dulu kita
melihat beberapa pandangan tokoh-tokoh sosiologi tentang hal tersebut.
Emile
Durkheim
Menurut Durkheim, pokok
pembahasan sosiologi adalah fakta sosial,
yang dimaksud dengan fakta sosial adalah pola-pola atau sistem yang
mempengaruhi cara manusia bertindak, berpikir, dan merasa. Fakta sosial
tersebut berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan
individu tersebut. contoh: di
sekolah, seorang murid diwajibkan
datang tepat waktu, menggunakan seragam dan hormat pada guru.
Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan kedalam sebuah aturan dan memiliki
sanki tertentu jika dilanggar.
Max
Weber
Menurut Weber, pokok
kajian sosiologi adalah tindakan sosial.
Namun, tidak semua tindakan manusia dapat dianggap sebagai tindakan sosial.
Suatu tindakan disebut sebagai tindakan sosial hanya jika tindakan tersebut
dilakukan dengan mempertimbangkan orang lain. Contoh: orang yang bunuh diri karena penyakit menahun bukan
tindakan sosial, namun bunuh diri karena mencuri sehingga merasa bersalah
kepada orang tuanya merupakan tindakan sosial.
Wright
Mills
Pokok bahasan sosiologi
menurut C.Wright Mills terkenal dengan sebutan Khayalan Sosiologis (the
sociological imagination). Khayalan sosiologis ini diperlukan untuk dapat
memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia.
Menurut Mills, dengan khayalan sosiologis, kita mampu memahami sejarah
masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya. Contoh: jika suatu daerah memiliki satu
orang yang menganggur, maka pengangguran itu adalah personal trouble. Namun, apabila kota tersebut ada 12 juta penduduk
yang menganggur dari 18 juta jiwa yang ada, maka pengangguran tersebut
merupakan public issue yang
pemecahannya menuntut kajian lebih luas.
Peter
L. Berger
Pokok pembahasan
sosiologi menurut Berger adalah pengungkapan realitas sosial. Seorang sosiolog harus bisa menyingkap berbagai
tabir dan mengungkap tiap helai tabir menjadi suatu realitas yang tidak
terduga. Syaratnya, sosiolog tersebut harus mengikuti aturan-aturan ilmiah dan
melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif.
Kedudukan Sosiologi diantara Ilmu-ilmu
Lain
Sosiologi
dan Ilmu Politik
Ilmu
politik pada dasarnya mempelajari daya upaya
untuk memperoleh, mempertahankan, dan menggunakan kekuasaan, sementara sosiologi memusatkan perhatiannya pada
segi-segi masyarakat yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola
yang juga umum. Bagi sosiologi, soal daya upaya untuk mendapatkan kekuasaan
digambarkan sebagai salah satu bentuk persaingan, pertikaian, atau konflik.
Sosiologi
dan Ekonomi
Ekonomi
mempelajari usaha-usaha manusia dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan
materiilnya, sementara sosiologi mempelajari
unsur-unsur dalam masyarakat secara keseluruhan. Contoh: ilmu ekonomi
berusaha memecahkan masalah bagaimana menaikan nilai rupiah terhadap dolar
Amerika dengan cara menurunkan suku bunga bank. Berbeda dengan ekonomi, ilmu
sosiologi melihat persoalan ini dengan lebih luas lagi yang melibatkan berbagai
unsur masyarakat, seperti usaha kecil menengah, hukum, pemberdayaan ekonomi
rakyat, kondisi pribadi individual (seperti etos kerja dan kompetisi), dan
struktur kekuasaan.
Sosiologi
dan Ilmu Sejarah
Sosiologi dan sejarah merupakan ilmu sosial yang
mempelajari kejadian dan hubungan yang dialami manusia sebagai individu dan
sebagai anggota masyarakat. Sejarah melihat
berbagai kejadian atau peristiwa yang dialami manusia pada masa silam dan
mencari hubungan antar peristiwa tersebut. selain itu, sejarah juga berfungsi
untuk menemukan sebab-sebab terjadinya suatu peristiwa. Dengan kata lain,
sejarah menaruh perhatian hanya kepada peristiwa masa silam dan sifat unik dari
peristiwa tersebut. sedangkan ilmu
sosiologi hanya memperhatikan peristiwa yang merupakan proses
kemasyarakatan yang timbul dari hubungan antarmanusia dalam situasi berbeda.
Sosiologi
dan Antropologi
Antropologi
memusatkan perhatiannya pada masyarakat
primitif atau memiliki kebudayaan yang masih sederhana, sementara sosiologi memusatkan perhatiannya pada
masyarakat modern yang kompleks. Menurut koentjaraningrat, yang membedakan
antropologi dan sosiologi adalah metode ilmiahnya.
Sosiologi
dan Ilmu-ilmu Pasti
Sosiologi juga memiliki hubungan dengan ilmu-ilmu
pasti, terutama dengan matematika. Dalam suatu penelitian, sosiologi
menggunakan angka-angka matematis, seperti data-data statistik, sebagai salah
satu alat analisisnya.
Kegunaan Sosiologi dalam Masyarakat
- Untuk pembangunan
Sosiologi
berguna untuk memberikan data sosial yang diperlukan pada saat perencanaan
pelaksanaan maupun penilaian pembangunan. Pada tahap perencanaan, yang harus
diperhatikan adalah apa yang menjadi kebutuhan sosial. Pada tahap pelaksanaan
yang harus dilihat adalah kekuatan sosial dalam masyarakat serta proses
perubahan sosialnya. Sementara itu pada tahap penilaian yang harus dilakukan
adalah analisis terhadap efek atau dampak sosial pembangunan tersebut
- Untuk penelitian
Dengan
penelitian dan penyelidikan sosiologis, akan diperoleh suatu perencanaan atau
pemecahan masalah sosial yang baik. Di negara yang sedang membangun, peran
sosiolog sangat di butuhkan. Dari data yang dihasilkan oleh penelitian
sosiologis, para pengambil keputusan dapat menyusun rencana dan cara pemecahan
suatu masalah sosial. Contonya: cara
mencegah kenakalan remaja dan cara meningkatkan kembali rasa solidaritas
antarwarga yang semakin pudar.
Sumber: Maryati, Kun
dan Juju Suryawati. 2007. Sosiologi SMA
Kelas X. Jakarta: Esis
Qomariyah,
Puji. 2008. Teori Ringkas Latihan dan
Pembahasan Sosiologi SMA Kelas X, XI, XII. Yogyakarta: Intersolusi
Pressindo
Muin,
Idianto. 2013. Sosiologi untuk SMA/MA
Kelas X. Bekasi: Erlangga.