Minggu, 25 Agustus 2013

Sosiologi Sebagai Ilmu dan Metode


-          Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan ilmiah yang didapat melalui langkah-langkah sistematis, dapat diperiksa, serta dapat ditelaah secara mendalam oleh orang lain.
-          Sistematis artinya, diperoleh dengan tahapan yang jelas dan merupakan satu kesatuan yang utuh, sehingga tiap-tiap bagian saling berhubungan
-          Semua bidang ilmu pengetahuan senantiasa berupaya mengembangkan dan memperkaya pengetahuan yang telah ada. Hal ini bertujuan agar suatu ilmu dapat menjawab setiap perubahan dalam bidang kajiannya.
-          Untuk tujuan tersebut, ilmuwan menggunakan suatu prosedur yang dinamakan metode ilmiah.
-          Menurut Paul B. Horton, ada beberapa langkah dalam penelitian ilmiah, yaitu sebagai berikut:
1.      Merumuskan masalah
2.      Meninjau kepustakaan
3.      Merumuskan hipotesis
4.      Merencanakan desain penelitian
5.      Mengumpulkan data
6.      Menganalisis data
7.      Menarik kesimpulan

Definisi Sosiologi
Secara singkatnya, sosiologi merupakan suatu kajian drama kehidupan sosial manusia terutama tentang tindakan-tindakan manusia, baik tindakan individual, tindakan kelompok, tindakan yang lazim (commonplace) maupun tindakan yang tidak lazim (unusual).
Pengertian sosiologi pertama kali ditemukan oleh Auguste Comte (1798-1857). Menurut Comte, sosiologi berasal dari kata latin socius yang artinya teman atau sesama dan logos yang artinya cerita. Sebagai sebuah ilmu sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat dikontrol oleh umum.
Menurut Para Tokoh
-       Herbert Spencer
Mengemukakan bahwa sosiologi mempelajari tumbuh, bangun, dan kewajiban masyarakat

-       Emile Durkheim
Menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yaitu fakta-fakta yang berisikan cara bertindak, berpikir dan berperasaan yang ada di luar individu. Fakta-fakta tersebut mempunyai kekuatan untuk mengendalikan individu

-       Max Weber
Mengemukakan bahwa sosiologi mempelajari tindakan-tindakan sosial

-       Pitirim A. Sorokin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari:
1.      Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial. Misalnya: gejala ekonomi, gejala agama, gejala keluarga, dan gejala moral
2.      Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dan gejala nonsosial (gejala biologis, geografis
3.      Ciri-ciri umum dari semua jenis gejala-gejala sosial lainnya

-       Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari tentang struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan sosial

-       Soerdjono Soekanto
Mengatakan bahwa sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dalam keseluruhannya dan hubungan-hubungan antara orang-orang dalam masyarakat

Ciri-ciri Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan
1.      Sosiologi bersifat empiris
Sosiologi dalam melakukan kajian tentang masyarakat didasarkan pada hasil observasi, tidak spekulatif dan hanya menggunakan akal sehat (commonsense)
2.      Sosiologi bersifat teoritis
Artinya, ilmu pengetahuan selalu berusaha menyusun abstraksi atau kesimpulan logis yang bertujuan menjelaskan hubungan sebab akibat sehingga menjadi suatu teori
3.      Sosiologi bersifat kumulatif
Bahwa teori sosiologi disusun atas teori-teori yang sudah ada, atau memperbaiki, memperluas, serta memperkuat teori-teori lama
4.      Sosiologi bersifat non-etis
Pembahasan suatu masalah tidak mempermasalahkan baik atau buruk masalah tersebut, akan tetapi tujuannya untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis

Hakikat Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan
1.      Sosiologi adalah ilmu sosial, sosiologi mempelajari gejala kemasyarakatan
2.      Sosiologi bukan merupakan disiplin ilmu yang normatif, akan tetapi adalah suatu disiplin ilmu yang kategoris, di mana sosiologi membatasi diri pada “apa yang terjadi dewasa ini” bukan mengenai “apa yang terjadi” atau “apa yang seharusnya terjadi”.
3.      Dalam penerapannya, sosiologi dapat digolongkan dalam ilmu murni dan bukan ilmu terapan. Tujuan dari sosiologi adalah untuk mendpatkan pengetahuan yang sedalam-dalamnya tentang masyarakat, dan bukan untuk mempergunakan pengetahuan tersebut terhadap masyarakat
4.      Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang abstrak, artinya yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, dan bukan wujudnya yang konkret
5.      Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum manusia dan masyarakat
6.      Merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional
7.      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum, artinya mempelajari gejala-gejala umum yang ada pada interaksi manusia

Objek Sosiologi
Sosiologi memfokuskan diri pada hubungan-hubungan antar manusia dan proses yang timbul dari hubungan-hubungan tersebut di dalam masyarakat. Masyarakat sebagai objek studi sosiologi menunjuk pada sejumlah manusia yang telah sekian lama hidup bersama dan mereka menciptakan berbagai peraturan pergaulan hidup sehingga membentuk kebudayaan.
Dari segi material, objek studi sosiologi adalah manusia. Sedangkan dari segi formal (sudut pandang ilmu itu sendiri), sosiologi memandang manusia sebagai perwujudan hubungan sosial antarmanusia serta proses yang timbul dari hubungan sosial dalam masyarakat sehingga membentuk struktur sosial.
Untuk mengetahui apa saja yang merupakan pokok bahasan sosiologi, lebih dulu kita melihat beberapa pandangan tokoh-tokoh sosiologi tentang hal tersebut.
Emile Durkheim
Menurut Durkheim, pokok pembahasan sosiologi adalah fakta sosial, yang dimaksud dengan fakta sosial adalah pola-pola atau sistem yang mempengaruhi cara manusia bertindak, berpikir, dan merasa. Fakta sosial tersebut berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut. contoh: di sekolah, seorang murid diwajibkan datang tepat waktu, menggunakan seragam dan hormat pada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan kedalam sebuah aturan dan memiliki sanki tertentu jika dilanggar.

Max Weber
Menurut Weber, pokok kajian sosiologi adalah tindakan sosial. Namun, tidak semua tindakan manusia dapat dianggap sebagai tindakan sosial. Suatu tindakan disebut sebagai tindakan sosial hanya jika tindakan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan orang lain. Contoh: orang yang bunuh diri karena penyakit menahun bukan tindakan sosial, namun bunuh diri karena mencuri sehingga merasa bersalah kepada orang tuanya merupakan tindakan sosial.

Wright Mills
Pokok bahasan sosiologi menurut C.Wright Mills terkenal dengan sebutan Khayalan Sosiologis (the sociological imagination). Khayalan sosiologis ini diperlukan untuk dapat memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia. Menurut Mills, dengan khayalan sosiologis, kita mampu memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya. Contoh: jika suatu daerah memiliki satu orang yang menganggur, maka pengangguran itu adalah personal trouble. Namun, apabila kota tersebut ada 12 juta penduduk yang menganggur dari 18 juta jiwa yang ada, maka pengangguran tersebut merupakan public issue yang pemecahannya menuntut kajian lebih luas.

Peter L. Berger
Pokok pembahasan sosiologi menurut Berger adalah pengungkapan realitas sosial. Seorang sosiolog harus bisa menyingkap berbagai tabir dan mengungkap tiap helai tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga. Syaratnya, sosiolog tersebut harus mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif.

Kedudukan Sosiologi diantara Ilmu-ilmu Lain
Sosiologi dan Ilmu Politik
Ilmu politik pada dasarnya mempelajari daya upaya untuk memperoleh, mempertahankan, dan menggunakan kekuasaan, sementara sosiologi memusatkan perhatiannya pada segi-segi masyarakat yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola yang juga umum. Bagi sosiologi, soal daya upaya untuk mendapatkan kekuasaan digambarkan sebagai salah satu bentuk persaingan, pertikaian, atau konflik.

Sosiologi dan Ekonomi
Ekonomi mempelajari usaha-usaha manusia dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan materiilnya, sementara sosiologi mempelajari unsur-unsur dalam masyarakat secara keseluruhan. Contoh: ilmu ekonomi berusaha memecahkan masalah bagaimana menaikan nilai rupiah terhadap dolar Amerika dengan cara menurunkan suku bunga bank. Berbeda dengan ekonomi, ilmu sosiologi melihat persoalan ini dengan lebih luas lagi yang melibatkan berbagai unsur masyarakat, seperti usaha kecil menengah, hukum, pemberdayaan ekonomi rakyat, kondisi pribadi individual (seperti etos kerja dan kompetisi), dan struktur kekuasaan.

Sosiologi dan Ilmu Sejarah
Sosiologi dan sejarah merupakan ilmu sosial yang mempelajari kejadian dan hubungan yang dialami manusia sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat. Sejarah melihat berbagai kejadian atau peristiwa yang dialami manusia pada masa silam dan mencari hubungan antar peristiwa tersebut. selain itu, sejarah juga berfungsi untuk menemukan sebab-sebab terjadinya suatu peristiwa. Dengan kata lain, sejarah menaruh perhatian hanya kepada peristiwa masa silam dan sifat unik dari peristiwa tersebut. sedangkan ilmu sosiologi hanya memperhatikan peristiwa yang merupakan proses kemasyarakatan yang timbul dari hubungan antarmanusia dalam situasi berbeda.

Sosiologi dan Antropologi
Antropologi memusatkan perhatiannya pada masyarakat primitif atau memiliki kebudayaan yang masih sederhana, sementara sosiologi memusatkan perhatiannya pada masyarakat modern yang kompleks. Menurut koentjaraningrat, yang membedakan antropologi dan sosiologi adalah metode ilmiahnya.

Sosiologi dan Ilmu-ilmu Pasti
Sosiologi juga memiliki hubungan dengan ilmu-ilmu pasti, terutama dengan matematika. Dalam suatu penelitian, sosiologi menggunakan angka-angka matematis, seperti data-data statistik, sebagai salah satu alat analisisnya.


Kegunaan Sosiologi dalam Masyarakat
  1. Untuk pembangunan
Sosiologi berguna untuk memberikan data sosial yang diperlukan pada saat perencanaan pelaksanaan maupun penilaian pembangunan. Pada tahap perencanaan, yang harus diperhatikan adalah apa yang menjadi kebutuhan sosial. Pada tahap pelaksanaan yang harus dilihat adalah kekuatan sosial dalam masyarakat serta proses perubahan sosialnya. Sementara itu pada tahap penilaian yang harus dilakukan adalah analisis terhadap efek atau dampak sosial pembangunan tersebut

  1. Untuk penelitian
Dengan penelitian dan penyelidikan sosiologis, akan diperoleh suatu perencanaan atau pemecahan masalah sosial yang baik. Di negara yang sedang membangun, peran sosiolog sangat di butuhkan. Dari data yang dihasilkan oleh penelitian sosiologis, para pengambil keputusan dapat menyusun rencana dan cara pemecahan suatu masalah sosial. Contonya: cara mencegah kenakalan remaja dan cara meningkatkan kembali rasa solidaritas antarwarga yang semakin pudar.

Sumber: Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2007. Sosiologi SMA Kelas X. Jakarta: Esis
                   Qomariyah, Puji. 2008. Teori Ringkas Latihan dan Pembahasan Sosiologi SMA Kelas X, XI, XII. Yogyakarta: Intersolusi Pressindo
Muin, Idianto. 2013. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X. Bekasi: Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar